Berkenalan dengan Dunia Online
Jika kebanyakan orang sukses harus melalui perjalanan usahanya selama puluhan tahun, namun tidak dengan Ahira. Ia tidak perlu berlama-lama memetik hasil keringatnya. Ahira baru mengenal dunia online sejak Desember 2001. Itupun bukan dari acara resmi, model seminar bisnis ataupun workshop modern yang sekarang sering digelar. Prosesnya cukup sederhana. Kakak iparnya adalah orang pertama yang mengenalkannya pada dunia tanpa batas ini. Suatu hari pada saat makan siang, sang kakak ipar bercerita bahwa seorang anak berumur 17 tahun di Amerika bisa menghasilkan ribuan dollar dari internet. Pada saat itu Ahira cukup terkejut dan terus penasaran. Padahal sang kakak ipar pun tidak tahu-menahu tentang dunia internet.
Dari cerita itu, Ahira sangat terilhami. Keesokan harinya ia langsung pergi ke warnet untuk pertama kalinya dan mencari tahu bagaimana cara membuat uang di internet. Rasa penasarannya terus membuncah. Bagaimana mungkin seorang anak berusia 17 tahun bisa mendapatkan ribuan dollar AS dari internet? Sejak itulah Ahira berkeinginan mencari tahu mengenai dunia internet marketing. Padahal, saat itu dirinya sama sekali tidak mengenal dunia internet. Tapi setelah mendengar cerita sepintas itu, ia seolah-olah bertekad dalam hatinya, “Jika anak 17 tahun saja bisa, berarti saya bisa!” Modalnya pada saat itu hanya keingintahuan dan kenekatan.
Pada saat inilah keberaniannya teruji. Pertama kali duduk di depan internet, ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia juga tidak tahu situs apa yang harus dikunjungi. Bahkan ia tidak mengenal ”search engine “ itu apa. Dan, e-mail pun tidak diketahuinya. Setahun pertama, hasilnya tidak seperti yang ia harapkan. Bahkan ia mengalami kerugian, karena proses belajarnya tanpa melalui guru. Ia pun sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan marketing. Ia benar-benar “newbie” di dunia online.
Usahanya ini dibantu temannya, Didiet Ahadiat, salah satu mahasiswa yang kerja paruh waktu sebagai penjaga warnet. Dia adalah orang pertama yang mengajarkan Ahira bagaimana cara membuat e-mail di Hotmail. Sekarang, justru sebaliknya, Didit belajar banyak tentang Internet dari Ahira, dan kini dipercaya menjadi teknisinya.
ADD Itu Ada Pada Ahira
“Anne Ahira is a GENIUS.
She is doing very big things with a honest warmth for many people. She puts her soul into everything and it’s wonderful to use all the tools she has created for us to insure our success with Internet Marketing.
I highly recommend Anne Ahira as a person, a friend AND as a professional Internet Marketer“
– Jeanice, Sweden
Tidak banyak yang tahu jika Ahira ternyata mempunyai penyakit yang sering didambakan oleh banyak orang di Amerika, yaitu ‘ADD’. Di New York penyakit ini disinyalir seringkali diderita oleh orang-orang Genius. Dalam Tes IQ, ternyata memang kecerdasan Ahira melebihi kebanyakan orang, yaitu nyaris 180. Pantaslah jika bermain di Time Zone, banyak orang yang terheran-heran dengannya. Ketika kebanyakan orang sangat sulit untuk mendapatkan Jackpot, tapi bagi Ahira kebalikannya. “Kok kamu dapet jackpot melulu sih?” komentar orang. Sedangkan menurut Ahira, “Nggak susah kok, gampang!”
Di sini kuncinya adalah perhatian, fokus. Jika menurut orang lain susah, maka hal itu menjadi mudah menurut Ahira. Ia termasuk orang yang jarang mempunyai teman. Seringkali hal ini disebabkan oleh faktor komunikasi yang tidak nyambung. “Otak kita masih pentium 4, kamu sudah pentium 10,“ begitu celoteh temannya. Jika teman-temannya membicarakan proyek sekarang, maka Ahira sudah membahas rancangannya lima tahun ke depan.
Akibatnya, kadang Ahira harus merasa stress sendiri. Ia sering merasa kenapa orang-orang disekitarnya begitu lambat. Padahal semua itu disebabkan karena otaknya sendiri yang berjalan terlalu cepat.
Ketika melakukan pemeriksaaan di Amerika, ia justru mendapat ucapan yang membuatnya terbengong-bengong. “Selamat!! Anda menderita ADD,“ ucap sang dokter. Di New York, jika seseorang tidak menderita ADD, dia tidak mungkin bisa sukses, begitu kata dokternya.
Ahira mengaku sebelumnya dia sering tidak bisa menahan, sehingga sering marah-marah. Terutama ketika ia berharap orang lain untuk memahami ide-idenya. Padahal apa yang ada di benaknya bukanlah hal yang mudah bagi orang lain. “Untuk orang lain itu memang susah. Kata kamu saja mudah,“ begitu nasehat sang dokter.
Jualan ala Ahira
Menjadi sales bagi masyarakat kita terkadang dianggap sebagai sesuatu yang memalukan. Tidak sedikit orang tua justru melarang anaknya melakukan aktivitas ini. Orang tua cenderung memprioritaskan pendidikan formal daripada yang lainnya. Ini bukanlah sesuatu yang salah, namun kurang tepat. Dengan demikian, sulit untuk membentuk pribadi yang mandiri. Malu, bingung, ragu dan tidak berpengalaman, seringkali menjadi kendala saat mereka menjadi dewasa.
Jika kita merasakan hal yang sama, tidak ada salahnya kita belajar pada Ahira. Polos, cuek dan apa adanya. Begitulah model Ahira ketika harus berjualan. Saat masih kuliah dia pernah menjadi distributor untuk penjualan buku sebuah perusahaan. Seringkali Ahira mendapatkan penjualan tertinggi, maka banyak orang penasaran tentang cara berjualan yang ia lakukan.
Apa yang dilakukannya sebenarnya sederhana saja. Ia mengetok pintu dari rumah ke rumah. Dengan ketokan pintu dan salam, Ahira mulai bergerilya. Apabila tuan rumah berkenan membuka pintu, maka ia langsung beraksi. “Bu, saya mahasiswa mau jualan buku. Kalau kata saya sih buku ini bagus, nggak tahu kata ibu,” terangnya penuh kepolosan. Namun dengan kejujurannya itulah, ternyata banyak yang tertarik dan membeli.
Apabila kita ingin sukses memasarkan, maka tidak salah jika mau mengikuti jejak Ahira. Menjadi diri sendiri, tidak suka berbelit-belit, dan bersikap apa adanya. Mudah bukan?
Di acara "Inspiring Woman" - Metro TV |
Di acara "Jendela Dunia" - Metro TV |
Anne Ahira
Stay Local, Act Global
Belajar bersama Anne Ahira
Comments