Skip to main content

Tips Bisnis: 8 Pertanyaan Sebelum Memulai Bisnis

Jika berfantasi ingin berhenti dari pekerjaan dan menjadi bos, berarti Anda harus mampu mengatur jam kerja sendiri dan mengejar tujuan sendiri? Namun memulai bisnis sendiri butuh kerja keras dan banyak orang yang mencoba, tapi selalu gagal. Untuk itu dibutuhkan persiapan matang atau setidaknya mempelajari pertanyaan ini untuk mendirikan bisnis sendiri:

1. Apakah Anda memiliki tabungan?


Sebagai pengusaha Anda harus memiliki cukup tabungan sebagai modal usaha.

2. Dapatkah Anda menangani ketidakpastian keuangan?


Pengusaha bisa dikatakan mirip freelancer yakni memiliki pasang surut aliran pendapatan. Jadi Anda harus mengetahui persis waktu persis pemasukan dan keuntungan agar tidak mengalami kecemasan karena tiba-tiba nominal tabungan menyusut drastis.

3. Apakah Anda menikmati bekerja sendirian?


Jika Anda seseorang yang menikmati persahabatan dan energi dari bekerja dengan orang lain, berarti perlu dipikirkan kembali untuk memulai berbisnis.

4. Apakah Anda nyaman melakukan pemasaran sendiri?


Memulai berbisnis berarti Anda harus bersedia melobi kepada klien potensial. Anda pun perlu memikirkan apa yang diperlukan untuk menjual layanan bisnis.

5. Apakah Anda siap melakukan perhitungan akuntansi, penyediaan jaringan teknologi informasi?


Menjalankan bisnis sendiri perlu mengurus semua elemen bisnis bahkan sampai sistem penagihan ke klien.

6. Apakah Anda memiliki jaringan yang kuat?


Anda setidaknya harus memiliki beberapa rekanan bisnis yang mengarahkan Anda kepada klien potensial. Memulai usaha sendiri jauh lebih mudah ketika sudah memiliki jaringan orang-orang yang menghargai pekerjaan Anda.

7. Apakah Anda nyaman meminta uang?


Sebagai pemula dalam berbisnis, Anda harus menegaskan diri di arena uang. Misalnya meminta diskon pada klien atau menindaklanjuti faktur yang jatuh tempo.

8. Dapatkah mengarahkan pekerjaan sendiri?


Tidak adanya manajer berarti tidak ada yang memberikan bimbingan dan umpan balik. Anda harus mencari tahu sendiri bagaimana program bisnis berjalan dengan baik.(*/metrotvnews.com)

Sumber Informasi: www.ciputraentrepreneurship.com


Comments

Popular posts from this blog

Howard Schultz, Kisah Secangkir Kopi Yang Mendunia

Apa yang akan Anda lakukan jika ide Anda ditolak dan dilecehkan-bahkan dianggap gila-oleh 217 orang dari 242 yang diajak bicara? Menyerah? Atau malah makin bergairah? Jika pilihan terakhir ini yang Anda lakukan, barangkali suatu saat, sebuah impian membuat bisnis kelas dunia bisa jadi milik Anda. Yah, itulah kisah nyata yang dialami oleh Howard Schultz, orang yang dianggap paling berjasa dalam membesarkan kedai kopi Starbucks. "Secangkir kopi satu setengah dolar? Gila! Siapa yang mau? Ya ampun, apakah Anda kira ini akan berhasil? Orang-orang Amerika tidak akan pernah mengeluarkan satu setengah dolar untuk kopi," itulah sedikit dari sekian banyak cacian yang diterima Howard, saat menelurkan ide untuk mengubah konsep penjualan Starbucks. Dalam buku otobiografinya yang ditulis bersama dengan Dori Jones Yang- Pour Your Heart Into It; Bagaimana Starbucks Membangun Sebuah Perusahaan Secangkir Demi Secangkir-Howard menceritakan bagaimana ia merintis "cangkir demi cangkir"

Explainer Videos How to Make Your Own

Today we'll be covering everything there is to know about explainer videos, from types of explainer videos, to explainer video examples, to tips for making a stellar explainer video that will jumpstart conversion rates. Ready to see why explainer videos are a must-have for any startup business? Let's get started! What is an explainer video? Explainer videos are short online marketing videos used to explain your company’s product or service. Explainer videos are often placed on a landing page, your website’s home page, or a prominent product page. These types of videos have become extremely popular – some sites boast of conversion rates increasing by as much as 144% after including an explainer video on their website. There’s no arguing that online videos are fantastic assets for a business. The question is – how do you get your own explainer video? Today we’ll be looking at: The best explainer videos on the web and why they work Why explainer videos are good for business The di

Terobsesi Go International dengan Dawet Cah Mbanjar

Sukses mengembangkan usaha es dawet yang kini berjumlah lebih dari 220 gerobak dan beromzet Rp100 juta per bulan, pemilik gerai Dawet Cah Mbanjar, Hafiz Khairul Rijal terobsesi go international dengan bisnis minuman tradisional tersebut. Berwirausahanya sepertinya sudah menjadi takdir bagi Hafiz. Ketika menjadi mahasiswa Teknik Industri Universitas Sumatera Utara (USU), tahun 2002, Hafiz sudah merintis jadi wirausahawan. Pelbagai macam usaha ia lakoni, total ada 10 jenis, mulai dari laundry, katering, jualan ayam bakar, mie, kue lupis, hingga parfum dan handphone. Tapi, semuanya gagal. Hafiz pun menjajal berjualan dawet. Ia bercerita, ide berbisnis dawet muncul saat bertemu tukang dawet yang mangkal di daerah Sukarame, Medan. Saat itu, Hafiz sekedar iseng bertanya omzet penjualan. Karena tergiur oleh cerita si penjual, ia segera mendatangi juragan dawet agar bisa bergabung. Pembuat es dawet setuju untuk memasok bahan baku dan menyewakan gerobak kepada Hafiz. Meski rugi di bulan pertama