Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2009

Rahasia Si Untung

Anda pasti kenal tokoh si Untung di komik Donald Bebek. Berlawanan dengan Donald yang selalu sial. Si Untung ini dikisahkan untung terus. Ada saja keberuntungan yang selalu menghampiri tokoh bebek yang di Amerika bernama asli Gladstone ini. Betapa enaknya hidup si Untung. Pemalas, tidak pernah bekerja, tapi selalu lebih untung dari Donald. Jika Untung dan Donald berjalan bersama, yang tiba-tiba menemukan sekeping uang di jalan, pastilah itu si Untung. Jika Anda juga ingin selalu beruntung seperti si Untung, don’t worry, ternyata beruntung itu ada ilmunya. Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang2 beruntung dengan yang sial. Wiseman merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial. Memang kesannya seperti main-main, bagaimana mungkin keberuntungan bisa diteliti. Namun ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial. Misalny

BOB SADINO: SEPIRING NASI KESUKSESAN

Sukses bagi seorang entrepreneur sejati seperti Bob Sadino, ternyata begitu sederhana. "Kalau saya mengharapkan besok saya bisa makan, dan besok saya dapat makan, saya sudah sukses," ungkap bos Kemchicks Group ini. Ia bilang, banyak orang tidak pernah memahami arti sepiring nasi. Makan dianggap sebagai kewajaran jika orang tidak punya masalah untuk mendapatkan makanan. Tapi bagi orang yang pernah lapar, pernah tidak makan, sepiring nasi mempunyai arti yang sangat besar dan sangat mendalam. "Mungkin titik berangkat saya itu yang membuat saya bisa begini hari ini," tutur Bob, yang pernah jadi sopir taksi dan nguli di Jakarta dengan upah Rp100 per hari. Bob, yang lulus SMA tahun 1953 itu mengkritik keras kecenderungan para orang tua yang malas mendidik sendiri anak-anaknya. Para orang tua itu melepaskan tanggungjawab mendidik anak dan seenaknya membebankan tugas itu pada sekolah. Akhirnya, sering mereka memaksakan kehendak pada anak-anak dalam hal memilih jenis pendidi

Sikap Mental Positif sebagai Landasan Smart Entrepreneur

I. SENJATA AMPUH Menurut Profesor Edwood Chapman, sikap mental adalah cara mengomunikasikan atau mengepresikan suasana hati atau watak kepada orang lain. Jika ekspresi kita kepada orang lain positif, maka kita disebut orang yang bersikap mental positif. Sebaliknya, jika ekspresi kita kepada orang lain negatif, kita disebut orang yang bersikap mental negatif. Sikap mental positif mendorong kita untuk mencapai tujuan dengan gigih. Ketika kita jatuh terperosok, kita masih dapat mengatakan "Ah ini cuma kesandung batu kecil. Tujuan kita belum tercapai". Kita pun mampu bangkit kembali. Soichiro Honda (gambar di samping) tetap bersikap mental positif ketika piston berbentuk cincin buatannya ditolak oleh Toyota dan ditertawakan oleh para teknisi. Setelah bertahan selama dua tahun dan memperbaiki kelemahan piston tersebut, akhirnya Toyota mau menerimanya. Bahkan, ketika pabriknya dibom dua kali dan dihancurkan oleh gempa bumi, ia tetap bersikap mental positif dalam meraih cita-citanya

Tahapan Bisnis Itu Ibarat Sekolah

TK : Mengumpulkan ilmu bisnis, semangat dan memulai berjualan hal-hal yang kecil (membiasakan diri dengan kondisi berjualan, mengenal berbagai karakter pelanggan, dan sebagainya. SD : Berjualan hal-hal yang kecil, tetapi sekarang mulai mencari produk dengan harga rendah dan berusaha mencari pembeli yang membeli dengan harga tinggi. SMP : Mulai mencari bisnis yang cocok, tugas penjualan sehari-hari diserahkan kepada orang lain. Kini lebih fokus mencari cara-cara untuk meningkatkan penjualan, inovasi,dan lain-lain. SMA : Mengembangkan usaha dengan membuka cabang, mencari investor. S 1 : Bisnis sudah dapat digandakan dalam skala besar, cara-cara berbisnis sudah dibakukan. Pengembangan franchise atau kerjasama investasi sudah menjadi pekerjaan sehari-hari. Membuat Badan Hukum Usaha. S2 : Perusahaan Go Public, yang nantinya akan dapat meningkatkan value perusahaan menjadi berlipat-lipat. Diambil dari bahan presentasi bisnis Manajemen WarnetGua Group

Tentukan Pilihan Bisnis, Fokus, dan Bela Mati-matian

Kemarin saya mendapat telepon dari seorang teman yang ingin berkonsultasi dengan saya. Ia ditawari bergabung menjadi agen asuransi di sebuah perusahaan ternama. Ia minta pendapat saya, apakah peluang ini harus diambil atau tidak. Masalahnya, dalam beberapa bulan terakhir ini ia selalu minta pendapat saya mengenai jenis usaha yang berbeda-beda. Sebelumnya ia minta pendapat mengenai bisnis jilbab, distributor alat pembersih rumah tangga dan batik. Dalam beberapa bulan ini dia masih bingung dan belum menentukan bisnis mana yang akan dipilih dan ditekuninya. Saya katakan kepadanya, supaya segera menentukan pilihan, fokus dan konsisten dengan pilihannya. Apa pun yang terjadi pilihan itu harus pertahankan dengan mati-matian. Jangan gampang tergoda untuk "pindah ke lain hati". Saya berbisnis di bidang fashion garment. Meski pun analisis makro sering bernada negatif mengenai industri ini, saya tidak bergeming. Saya akan tetap di bisnis ini. Ini adalah periuk nasi saya. Saya akan bela

Apakah Bangsaku Tidak Lagi Diperhitungkan?

Ini ada tulisan Ustad Yusuf Mansyur. Simple tapi dalem. Mudah2an bermanfaat. Apakah Bangsaku Tidak Lagi Diperhitungkan? 2004 saya jalan ke Brunei. Karena saya pikir dkt, saya cuma bawa 1 kantong plastik saja. Ternyata di perjalanan, bawaan saya bertambah. Begitu masuk bandara Brunei, saya berniat membli tas. saya tawarlah 1 tas di 1 toko. Setelah dikurskan ke rupiah, angkanya jd 4,2jt. saya terbelalak, dan setengah bercanda saya bilang bahwa di Indonesia , tas kayak gini palingan 300-400rb atau paling mahal 1jt dah. Eh, si penjaga toko memasang muka merendahkan gitu, dan bilang: "No no no... Bukan tas kami yang mahal, tapi you punya rupiah yang tak ada harga!". Ya Allah, seperti ditampar rasanya muka saya. Segitunyakah rupiahku? Segitunya kah negeriku? Mata uangnya tak ada harga. Lalu, pegimana bangsanya? Bagaimana negerinya? Adakah martabatnya? 2008 ini entah yang keberapa kali saya mengadakan prjalanan keluar negeri. Sudah tidak saya hitung lg saking seringnya, he he he. N