Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2011

Rahasia Sukses Sir Richard Branson

Aristoteles mengatakan bahwa diri kita adalah apa yang kita lakukan secara berulang-ulang. Kebiasaan seseorang tidak diragukan lagi membentuk kepribadiannya dan membentuk cara pandang orang lain terhadap dirinya. Sehingga bisa dikatakan bahwa orang-orang biasa memiliki kebiasaan yang biasa pula, tetapi orang-orang yang tidak biasa memiliki kebiasaan yang tidak biasa pula. Bagi kita yang masih perlu belajar untuk menjadi luar biasa, belajar dari orang-orang yang luar biasa sangatlah perlu. Namun bagaimana belajar dari seseorang yang cemerlang agar bisa meneladani kecemerlangannya? Salah satunya ialah dengan mencermati kebiasaannya sehari-hari. Sir Richard Branson diakui sebagai salah satu sosok legendaris di dunia bisnis internasional. Perusahaannya yang bernama Virgin telah merambah berbagai pelosok dunia. Hampir semua orang setuju bahwa Branson adalah sebuah pribadi unik yang patut diteladani terutama dalam kegigihannya berwirausaha. Untuk itulah kita perlu ketahui apa saja kebiasaan

5 KUALITAS HEBAT YANG MENSUKSESKAN

Sukses menjadi topik yang banyak dibicarakan manusia modern. Maka berbagai buku, seminar, training, workshop dibuat untuk membantu kita meraih suskes. Dari berbagai buku, seminar, training, workshop dan pengalaman saya sendiri, saya menyimpulkan ada lima kualitas hebat yang menghantarkan siapapun pada kesuksesan. *Lima kualitas tersebut yaitu:* 1. Opportunity Maker (Pembuat Peluang) 2. Risk Taker (Pengambil Resiko) 3. Problem Lover (Pencinta Masalah) 4. Team Work Player (Pekerja Tim) 5. Competition Winner (Pemenang Kompetisi) Mari kita bahas satu per satu. 1. Opportunity Maker (Pembuat Peluang) Sukses diawali oleh peluang. Itu sebab mengapa peluang menjadi penting. Tak ada peluang, tak ada kesuksesan. Bila anda merasa tak punya peluang untuk sukses, maka anda benar. Anda tak bisa sukses. Opportunity maker adalah kualitas anda yang bisa menciptakan peluang. Anda tidak menunggu peluang datang. Anda mencarinya. Anda bahkan menciptakannya. Maka kejelian melihat situasi dan kondisi, baik ya

Terobsesi Go International dengan Dawet Cah Mbanjar

Sukses mengembangkan usaha es dawet yang kini berjumlah lebih dari 220 gerobak dan beromzet Rp100 juta per bulan, pemilik gerai Dawet Cah Mbanjar, Hafiz Khairul Rijal terobsesi go international dengan bisnis minuman tradisional tersebut. Berwirausahanya sepertinya sudah menjadi takdir bagi Hafiz. Ketika menjadi mahasiswa Teknik Industri Universitas Sumatera Utara (USU), tahun 2002, Hafiz sudah merintis jadi wirausahawan. Pelbagai macam usaha ia lakoni, total ada 10 jenis, mulai dari laundry, katering, jualan ayam bakar, mie, kue lupis, hingga parfum dan handphone. Tapi, semuanya gagal. Hafiz pun menjajal berjualan dawet. Ia bercerita, ide berbisnis dawet muncul saat bertemu tukang dawet yang mangkal di daerah Sukarame, Medan. Saat itu, Hafiz sekedar iseng bertanya omzet penjualan. Karena tergiur oleh cerita si penjual, ia segera mendatangi juragan dawet agar bisa bergabung. Pembuat es dawet setuju untuk memasok bahan baku dan menyewakan gerobak kepada Hafiz. Meski rugi di bulan pertama

Pedagang Kecil Itu Juga Investor

Ada kesalahan pemahaman umum yang terjadi di Indonesia saat ini terhadap pengertian investor. Investor itu selalu identik dengan asing. Kesalahan ini kemudian menjadi kesalahan lanjutan tentang investasi di Indonesia. Wilayah-wilayah yang seharusnya tidak boleh diberikan kepada asing justru hari ini telah dikuasai asing. “Tambang itu tidak boleh dimasuki asing, bank-bank tidak boleh asing. Tetapi hari ini 76% tambang di Indonesia sudah asing, 50,2% bank-bank nasional sudah dikuasai asing,” kata Joko Widodo, Walikota Solo di forum Kongres Kebangkitan Ekonomi Indonesia (KKEI), Solo, Jum’at petang. Cara pandang seperti ini juga yang memunculkan sikap memusuhi pedagang kecil dan pedagang kaki lima karena dianggap mengganggu ketertiban dan keindahan kota. Penggusuran pedagang kecil sering dilakukan di berbagai kota di Indonesia dan sudah menjadi hal biasa. “Tetapi sejak 6 tahun terakhir hal semacam itu tidak akan pernah terjadi di Solo,” ungkap Joko. Pedagang kecil dan pedagang kaki lima

Langkah Memulai Bisnis yang Sukses

http://ciputraentrepreneurship.com Rabu, 29 Juni 2011 09:11 Memiliki ide bisnis yang brilian? Tidak ada salahnya Anda mulai mewujudkannya. Dengan mempunyai bisnis sendiri, Anda bisa punya waktu yang lebih fleksibel. Berikut beberapa tips yang dapat Anda siapkan ketika memulai bisnis: 1 Jangan takut mulai dari yang kecil Salah satu yang membuat orang takut untuk berbisnis adalah karena tak punya modal banyak. Jika modal adalah halangan, jangan menyerah. Realistis saja soal modal yang memang Anda miliki. Cobalah kreatif untuk mendanai bisnia Anda, seperti dengan berkantor di rumah, barter dan menggunakan jejaring sosial untuk memasarkan. 2. Jangan hanya kerjakan tugas yang disuka Sebagai pebisnis, Anda akan diharuskan bisa mengerjakan semuanya. Belum tentu semua pekerjaan itu Anda sukai. Beberapa tugas bisa jadi belum Anda kuasai. Cari tahu bagaimana agar Anda bisa bertahan dan coba cari alternatif lain misalnya dengan mempekerjakan orang lain atau minta bantuan keluarga dan teman. 3. Be

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Bisnis Anda Menurun

Roda kehidupan pasti selalu berputar, terkadang kita berada di atas, dan tidak luput dari posisi di bawah. Begitu pula terhadap bisnis yang sedang dijalani oleh Anda. Sebaik apapun pengelolaan sebuah bisnis, ada saja kendala yang musti dihadapi saat menjalaninya. Sebagai pengusaha, tidak jarang keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan emosi atau perasaan semata. Menyerah bukanlah jalan keluar dari permasalah bisnis yang sedang Anda hadapi saat ini. Berikut adalah tips yang dapat membantu jika bisnis yang telah Anda rintis tengah meluncur ke bawah: Menyerah? No way! Jangan keburu menyerah dahulu. Susun kembali prioritas dalam bisnis Anda. Tuliskan satu persatu secara cermat dan teliti apa saja yang menjadi target bisnis Anda ke depan. Kembalilah ke awal mula rencana Anda mendirikan bisnis tersebut. Terkadang Anda bisa saja melewatkan suatu hal di belakang, yang membuat usaha Anda meluncur ke arah kebangkrutan. Segeralah bertindak, sebelum semakin terpuruk! Introspeksi

Jangan Pernah Menyerah

http://www.ciputraentrepreneurship.com Senin, 14 Juni 2010 15:12 Kesuksesan dapat diibaratkan sama dengan kesembuhan. Jika Anda sakit dan ingin sembuh, maka segala cara akan Anda tempuh. Termasuk minum obat yang pahit, merasakan sakitnya disuntik, bahkan mengeluarkan kocek yang tak sedikit untuk pengobatan Anda. Intinya, Anda rela melakukan apapun juga, sekalipun itu tidak enak, untuk sembuh. Seorang olahragawan yang ingin meraih juara harus rajin latihan. Seorang ibu yang ingin melahirkan bayinya harus melewati proses persalinan yang menyakitkan. Seorang siswa yang ingin lulus harus melewati ujian terlebih dulu. Kesuksesan lahir justru dari proses yang tidak enak. Jika Anda menolak hal-hal yang menimbulkan sengsara, maka berarti Anda menolak yang namanya kesuksesan. Bila Anda tidak suka menyapu, maka jangan berharap untuk memiliki rumah yang bersih. Jika Anda tak mau bekerja lebih keras, maka jangan harap Anda akan naik jabatan. Ada harga yang harus dibayar untuk memperoleh yang naman

Sukses Setelah “Bakar Kapal”

Majalah Pengusaha Indonesia Suherman Wiriadinata, Mental block sering menghalangi ... karyawan yang ingin pindah haluan jadi usahawan. Jurus “bakar kapal” salah satu cara memecahkan mental block. Untuk sebagian orang berhasil, termasuk Suherman Wiriadinata yang sukses mendirikan dan mengelola empat bisnisnya, setelah mengundurkan diri dari sebuah department store di Amerika Serikat Banyak jalan seorang karya-wan berpindah kuadran menjadi usahawan. Selain mempersiapkan diri dengan membuka usaha sampingan selama bekerja atau membeli franchise, sengaja mengundurkan diri dan langsung menceburkan diri dalam dunia bisnis. Tak ada pilihan yang salah atau benar. Pasalnya, apa pun pilihannya, tentu punya plus minusnya. Bila mempersiapkannya dengan matang semenjak menjadi karyawan, saat terjadi kegagalan, sumber keuangan pribadi masih terkucur dari gajinya sebagai karyawan. Pun, masih ada kesempatan untuk belajar lagi hingga akhirnya bila telah yakin tinggal mengundurkan diri dari