Skip to main content

Jangan Pernah Menyerah

http://www.ciputraentrepreneurship.com
Senin, 14 Juni 2010 15:12

Kesuksesan dapat diibaratkan sama dengan kesembuhan. Jika Anda sakit dan ingin sembuh, maka segala cara akan Anda tempuh. Termasuk minum obat yang pahit, merasakan sakitnya disuntik, bahkan mengeluarkan kocek yang tak sedikit untuk pengobatan Anda.

Intinya, Anda rela melakukan apapun juga, sekalipun itu tidak enak, untuk sembuh.

Seorang olahragawan yang ingin meraih juara harus rajin latihan. Seorang ibu yang ingin melahirkan bayinya harus melewati proses persalinan yang menyakitkan. Seorang siswa yang ingin lulus harus melewati ujian terlebih dulu.

Kesuksesan lahir justru dari proses yang tidak enak. Jika Anda menolak hal-hal yang menimbulkan sengsara, maka berarti Anda menolak yang namanya kesuksesan.

Bila Anda tidak suka menyapu, maka jangan berharap untuk memiliki rumah yang bersih. Jika Anda tak mau bekerja lebih keras, maka jangan harap Anda akan naik jabatan.

Ada harga yang harus dibayar untuk memperoleh yang namanya kesuksesan dan seringkali harganya itu mahal, perjuangannya itu berat, kesulitan yang menghadang itu besar.

Apakah Anda akan menyerah? Seorang yang mudah menyerah sangat dekat dengan kegagalan.

Jangan mudah menyerah! Jika Anda tidak suka, lakukan saja jika hal itu memang harus dilakukan. Jangan terlalu mengenakkan ego kenyamanan Anda! Jika Anda jatuh, maka bangkitlah lagi, jangan terpuruk dalam kegagalan dan rasa mengasihani diri sendiri.

Ayo, kesuksesan ada dalam genggaman Anda jika Anda mau melakukan hal yang Anda tidak ingin lakukan dan menaklukkan ego Anda. Kesuksesan berarti tekun melakukan yang harus dilakukan sekalipun Anda tidak menyukainya. (*/dari berbagai sumber)

Comments

Popular posts from this blog

Howard Schultz, Kisah Secangkir Kopi Yang Mendunia

Apa yang akan Anda lakukan jika ide Anda ditolak dan dilecehkan-bahkan dianggap gila-oleh 217 orang dari 242 yang diajak bicara? Menyerah? Atau malah makin bergairah? Jika pilihan terakhir ini yang Anda lakukan, barangkali suatu saat, sebuah impian membuat bisnis kelas dunia bisa jadi milik Anda. Yah, itulah kisah nyata yang dialami oleh Howard Schultz, orang yang dianggap paling berjasa dalam membesarkan kedai kopi Starbucks. "Secangkir kopi satu setengah dolar? Gila! Siapa yang mau? Ya ampun, apakah Anda kira ini akan berhasil? Orang-orang Amerika tidak akan pernah mengeluarkan satu setengah dolar untuk kopi," itulah sedikit dari sekian banyak cacian yang diterima Howard, saat menelurkan ide untuk mengubah konsep penjualan Starbucks. Dalam buku otobiografinya yang ditulis bersama dengan Dori Jones Yang- Pour Your Heart Into It; Bagaimana Starbucks Membangun Sebuah Perusahaan Secangkir Demi Secangkir-Howard menceritakan bagaimana ia merintis "cangkir demi cangkir"

Terobsesi Go International dengan Dawet Cah Mbanjar

Sukses mengembangkan usaha es dawet yang kini berjumlah lebih dari 220 gerobak dan beromzet Rp100 juta per bulan, pemilik gerai Dawet Cah Mbanjar, Hafiz Khairul Rijal terobsesi go international dengan bisnis minuman tradisional tersebut. Berwirausahanya sepertinya sudah menjadi takdir bagi Hafiz. Ketika menjadi mahasiswa Teknik Industri Universitas Sumatera Utara (USU), tahun 2002, Hafiz sudah merintis jadi wirausahawan. Pelbagai macam usaha ia lakoni, total ada 10 jenis, mulai dari laundry, katering, jualan ayam bakar, mie, kue lupis, hingga parfum dan handphone. Tapi, semuanya gagal. Hafiz pun menjajal berjualan dawet. Ia bercerita, ide berbisnis dawet muncul saat bertemu tukang dawet yang mangkal di daerah Sukarame, Medan. Saat itu, Hafiz sekedar iseng bertanya omzet penjualan. Karena tergiur oleh cerita si penjual, ia segera mendatangi juragan dawet agar bisa bergabung. Pembuat es dawet setuju untuk memasok bahan baku dan menyewakan gerobak kepada Hafiz. Meski rugi di bulan pertama

Bekerja Dari Rumah Secara Online

Saat ini di jaman era Internet sedang booming Anda bisa bekerja dari rumah, berapa pun usia Anda dan apa pun latar belakang pendidikan Anda, semuanya bisa. Untuk menghasilkan uang dari internet ada begitu banyak cara. Banyak orang yang ingin berhenti dari pekerjaannya selama ini, tapi mereka khawatir nantinya tidak bisa menafkahi keluarganya. Banyak orang yang sudah bekerja sangat lama di satu tempat dan berfikir bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk mendapatkan pekerjaan lain, walaupun di pekerjaan yang lain itu kesempatannya lebih bagus. Alasan-alasan itulah yang membuat mereka tetap bertahan walaupun sudah bosan ataupun tertekan. Mereka tidak peduli walaupun tidak punya banyak waktu untuk keluarganya, ataupun kesehatannya sudah mulai menurun. Apakah anda ingin seperti itu? Tentu tidak, bukan? Karena itu anda harus punya sesuatu sebagai pijakan anda untuk keluar dari masalah yang anda hadapi. Anda harus berpikir untuk mulai bisnis online. Bagaimana caranya bisa menghasilkan uang