Skip to main content

Kelas EU dengan topik "Memulai Bisnis"

Dari mana kita memulai bisnis?
Pertama lihatlah dari diri kita sendiri dahulu, bisa berupa:
- Minat
- Bakat
- Skill
- Hobi
- Networking
Setelah itu barulah kita lihat apa yang ada di sekeliling kita.

Ada beberapa jenis bisnis yang bisa kita kerjakan, misalnya:
- Bisnis Jual Beli ( kita akan mencari selisih antara apa yang dijual dengan yang dibeli)
- Bisnis Produksi ( dengan cara membuat suatu produk barang, kapasitas produksi yang
tinggi menunjukan bisnis kita berkembang )
- Bisnis Jasa ( berhubungan dengan skill / kemampuan personal )

Bagaimana caranya berbisnis, ingatlah akan pepatah : dimana ada KEMAUAN, disitu ada jalan
Jika tidak ada jalan mungkin saja:
- Kemauan belum cukup kuat, atau
- Jalannya belum terbuka ( tentunya ada kiat-kiat untuk membukanya )

Dalam berbisnis ada satu hal penting yang selalu jadi momok yang menakutkan yaitu
ketersediaan "MODAL=DUIT". Padahal menurut mereka yang telah sukses dan merintis
usaha dari NOL, konon katanya ketersediaan "DUIT" bukan hal yang mutlak. Ketersediaan dana
hanya sebagai sarana untuk memudahkan operasional bisnis. Dan ternyata di lapangan
ditemukan juga pengusaha yang memulai bisnisnya dengan modal DENGKUL, bahkan mereka
beranggapan jikalau tidak punya dengkul sekalipun masih bisa pakai DENGKUL nya orang
lain.

Untuk urusan DUIT ini, bisa berasal dari:
- Tentunya dari kantong sendiri ( untung dinikmati sendiri, jika rugi ya tentunya juga
ditelan sendiri )
- Dari kantong orang lain ( untung dibagi-bagi, kalo rugi belum tentu dibagi bersama
kecuali ada perjanjian tertentu )
- Dari lemari besi BANK
> Pinjaman Biasa ( angsuran / cicilan pokok + bunga )
> Pinjaman Plafon ( rekening korang / cicilan bunganya saja )
> Kartu Kredit
> KTA ( Kredit Tanpa Agunan )

Ada modal lain selain "DUIT" yang sangat penting bagi seorang calon pengusaha, diantaranya:
- Karakter diri yang baik ( kredibel / integritas )
> Kemampuan menepati janji
> Kemampuan mengendalikan emosi
> Kemampuan membaca orang lain
> Jujur
> Cerdik ( dalam artian positif );
intinya adalah walk the talk, not only talk the walk
- Skill/ keahlian
- Punya pengalaman dalam satu bidang tertentu
- Relasi/ Networking/ Jejaring

sALAM FUantasTIC,
Majulah TDA

Comments

Popular posts from this blog

Howard Schultz, Kisah Secangkir Kopi Yang Mendunia

Apa yang akan Anda lakukan jika ide Anda ditolak dan dilecehkan-bahkan dianggap gila-oleh 217 orang dari 242 yang diajak bicara? Menyerah? Atau malah makin bergairah? Jika pilihan terakhir ini yang Anda lakukan, barangkali suatu saat, sebuah impian membuat bisnis kelas dunia bisa jadi milik Anda. Yah, itulah kisah nyata yang dialami oleh Howard Schultz, orang yang dianggap paling berjasa dalam membesarkan kedai kopi Starbucks. "Secangkir kopi satu setengah dolar? Gila! Siapa yang mau? Ya ampun, apakah Anda kira ini akan berhasil? Orang-orang Amerika tidak akan pernah mengeluarkan satu setengah dolar untuk kopi," itulah sedikit dari sekian banyak cacian yang diterima Howard, saat menelurkan ide untuk mengubah konsep penjualan Starbucks. Dalam buku otobiografinya yang ditulis bersama dengan Dori Jones Yang- Pour Your Heart Into It; Bagaimana Starbucks Membangun Sebuah Perusahaan Secangkir Demi Secangkir-Howard menceritakan bagaimana ia merintis "cangkir demi cangkir"

Terobsesi Go International dengan Dawet Cah Mbanjar

Sukses mengembangkan usaha es dawet yang kini berjumlah lebih dari 220 gerobak dan beromzet Rp100 juta per bulan, pemilik gerai Dawet Cah Mbanjar, Hafiz Khairul Rijal terobsesi go international dengan bisnis minuman tradisional tersebut. Berwirausahanya sepertinya sudah menjadi takdir bagi Hafiz. Ketika menjadi mahasiswa Teknik Industri Universitas Sumatera Utara (USU), tahun 2002, Hafiz sudah merintis jadi wirausahawan. Pelbagai macam usaha ia lakoni, total ada 10 jenis, mulai dari laundry, katering, jualan ayam bakar, mie, kue lupis, hingga parfum dan handphone. Tapi, semuanya gagal. Hafiz pun menjajal berjualan dawet. Ia bercerita, ide berbisnis dawet muncul saat bertemu tukang dawet yang mangkal di daerah Sukarame, Medan. Saat itu, Hafiz sekedar iseng bertanya omzet penjualan. Karena tergiur oleh cerita si penjual, ia segera mendatangi juragan dawet agar bisa bergabung. Pembuat es dawet setuju untuk memasok bahan baku dan menyewakan gerobak kepada Hafiz. Meski rugi di bulan pertama

Explainer Videos How to Make Your Own

Today we'll be covering everything there is to know about explainer videos, from types of explainer videos, to explainer video examples, to tips for making a stellar explainer video that will jumpstart conversion rates. Ready to see why explainer videos are a must-have for any startup business? Let's get started! What is an explainer video? Explainer videos are short online marketing videos used to explain your company’s product or service. Explainer videos are often placed on a landing page, your website’s home page, or a prominent product page. These types of videos have become extremely popular – some sites boast of conversion rates increasing by as much as 144% after including an explainer video on their website. There’s no arguing that online videos are fantastic assets for a business. The question is – how do you get your own explainer video? Today we’ll be looking at: The best explainer videos on the web and why they work Why explainer videos are good for business The di