Skip to main content

Undanglah Hiu-hiu Kecil dalam Hidupmu

Artikel ini saya temukan tidak sengaja di bulletin Al-Huda Edisi Mei 2011 ketika sedang menunggu di bengkel, Kebetulan saya sudah meminta izin langsung ke penulis untuk menuangkan kembali isi artikel dan semoga kita bisa mengambil manfaatnya.

Bangsa Jepang adalah bangsa yang sangat menyukai makanan mentah, terutama ikan mentah yang segar. Tidak seperti di Indonesia, Jepang memiliki perairan yang terbatas sehingga tidak mempunyai persediaan ikan yang cukup. Para nelayan Jepang harus mengarungi lautan luas dan menempuh perjalanan yang jauh. Agar ikan tetap segar, para nelayan mendisain kapal dengan ukuran yang cukup besar. Makin jauh mereka mencari ikan, makin jauh juga jarak yang harus di tempuh ketika pulang.

Dengan kondisi ini, ikan hasil tangkapan sudah tidak segar lagi, bahkan sebagian aroma ikan itu menurunkan selera makan orang Jepang. Para penggemr ikan tidak menyukai ikan yang tidak segar apalagi dengan aroma yang telah berubah. Harga ikan tangkapan itu pun jatuh, nelayan bisa mengalami kerugian. Untuk menghindari kerugian para nelayan menciptakan cara baru, kapal mereka dilengkapi dengan lemari pendingin.

Dengan lemari itu daya jangkau kapal bisa semakin jauh. Ikan hasil tangkapan dimasukan ke dalam lemari pendingin itu sehingga menurunkan resiko membusuk. Namun para penggemar ikan di Jepang mempu membedakan dengan baik ikan yang masih segar dengan ikan beku. Mereka tidak senang dengan ikan yang telah dibekukan. Harga jual ikan pun menjadi jatuh.

Para nelayan Jepang tidak kehilangan akal, Mereka kemudian menempatkan tangki yang besar didalam kapal. Ikan hasil tangkapan yang masih hidup dimasukan dalam tangki tersebut. Dengan cara ini, kesegaran ikan hasil tangkapan yang dimasukan kedalam tangki tetap terjaga.

Namun, ikan yang hidup didalam tangki itu tidak mampu bergerak lincah sebagaimana ketika ikan-ikan itu hidup dilaut bebas. Semakin lama para nelayan dilaut, gerakan ikan itu semakin lambat. Ternyata berkurangnya gerakan ini menurunkan kesegaran gerakan ikan, para penggemar ikan di Jepang tidak menyukai ikan yang fisiknya kurang segar.

Nah, untuk menjaga kesegaran ikan, para nelayan memasukan ikan hiu kecil di dalam tangki. Hiu-hiu kecil itu mampu memakan beberapa ikan dalam tangki, namun keberadaan ikan hiu ini menimbulkan kepanikan didalam tangki air, sehingga ikan-ikan hasil tangkapan akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari seragan ikan hiu tersebut.

Bila hidup and ingin bergerak lincah, undanglah hiu-hiu kecil dalam kehidupan anda, sebagian kita akan berusaha sekuat tenaga jika di beri lingkungan yang menantang. Orang yang mengatakan saya tidak bisa lari, badan saya gemuk, kaki saya sakit ketika di tempatkan orang itu disuatu lorong yang dibelakangnya ada anjing galak, Apakah mereka tetap mengatakan tidak bisa lari??

Dalam konteks Bisnis online, banyak yang email mengatakan saya tidak tahu, saya tidak bisa, saya masih newbie, saya ngga punya ini, saya ngga punya itu ….. alah ALASAN aja bisanya :D , dikira semua orang pinter kali ya hehehe :D , dikira semua orang dulunya langsung pinter gitu??

Kalau ngga punya modal jangan konsultasi ke saya, karena saya bukan BANK hehe, kakak saya sendiri aja rela pinjam bank untuk membeli domain dan hosting (itu baru namanya usaha) dan dia sudah berani mengundang hiu-hiu kecil di kehidupannya :D , soal hasil itu adalah buah dari ikhtiar.

Gimana? berani mengundang hiu-hiu kecil kedalam kehidupan anda?

diambil dari: Blog Klikmisbah.com

Comments

Popular posts from this blog

Howard Schultz, Kisah Secangkir Kopi Yang Mendunia

Apa yang akan Anda lakukan jika ide Anda ditolak dan dilecehkan-bahkan dianggap gila-oleh 217 orang dari 242 yang diajak bicara? Menyerah? Atau malah makin bergairah? Jika pilihan terakhir ini yang Anda lakukan, barangkali suatu saat, sebuah impian membuat bisnis kelas dunia bisa jadi milik Anda. Yah, itulah kisah nyata yang dialami oleh Howard Schultz, orang yang dianggap paling berjasa dalam membesarkan kedai kopi Starbucks. "Secangkir kopi satu setengah dolar? Gila! Siapa yang mau? Ya ampun, apakah Anda kira ini akan berhasil? Orang-orang Amerika tidak akan pernah mengeluarkan satu setengah dolar untuk kopi," itulah sedikit dari sekian banyak cacian yang diterima Howard, saat menelurkan ide untuk mengubah konsep penjualan Starbucks. Dalam buku otobiografinya yang ditulis bersama dengan Dori Jones Yang- Pour Your Heart Into It; Bagaimana Starbucks Membangun Sebuah Perusahaan Secangkir Demi Secangkir-Howard menceritakan bagaimana ia merintis "cangkir demi cangkir"

Terobsesi Go International dengan Dawet Cah Mbanjar

Sukses mengembangkan usaha es dawet yang kini berjumlah lebih dari 220 gerobak dan beromzet Rp100 juta per bulan, pemilik gerai Dawet Cah Mbanjar, Hafiz Khairul Rijal terobsesi go international dengan bisnis minuman tradisional tersebut. Berwirausahanya sepertinya sudah menjadi takdir bagi Hafiz. Ketika menjadi mahasiswa Teknik Industri Universitas Sumatera Utara (USU), tahun 2002, Hafiz sudah merintis jadi wirausahawan. Pelbagai macam usaha ia lakoni, total ada 10 jenis, mulai dari laundry, katering, jualan ayam bakar, mie, kue lupis, hingga parfum dan handphone. Tapi, semuanya gagal. Hafiz pun menjajal berjualan dawet. Ia bercerita, ide berbisnis dawet muncul saat bertemu tukang dawet yang mangkal di daerah Sukarame, Medan. Saat itu, Hafiz sekedar iseng bertanya omzet penjualan. Karena tergiur oleh cerita si penjual, ia segera mendatangi juragan dawet agar bisa bergabung. Pembuat es dawet setuju untuk memasok bahan baku dan menyewakan gerobak kepada Hafiz. Meski rugi di bulan pertama

Bekerja Dari Rumah Secara Online

Saat ini di jaman era Internet sedang booming Anda bisa bekerja dari rumah, berapa pun usia Anda dan apa pun latar belakang pendidikan Anda, semuanya bisa. Untuk menghasilkan uang dari internet ada begitu banyak cara. Banyak orang yang ingin berhenti dari pekerjaannya selama ini, tapi mereka khawatir nantinya tidak bisa menafkahi keluarganya. Banyak orang yang sudah bekerja sangat lama di satu tempat dan berfikir bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk mendapatkan pekerjaan lain, walaupun di pekerjaan yang lain itu kesempatannya lebih bagus. Alasan-alasan itulah yang membuat mereka tetap bertahan walaupun sudah bosan ataupun tertekan. Mereka tidak peduli walaupun tidak punya banyak waktu untuk keluarganya, ataupun kesehatannya sudah mulai menurun. Apakah anda ingin seperti itu? Tentu tidak, bukan? Karena itu anda harus punya sesuatu sebagai pijakan anda untuk keluar dari masalah yang anda hadapi. Anda harus berpikir untuk mulai bisnis online. Bagaimana caranya bisa menghasilkan uang