Skip to main content

Sudahkah Anda Memaksimalkan Fungsi Internet Untuk Mempromosikan Bisnis ?

Kehadiran internet saat ini yang begitu pesat bisa dimaksimalkan sebagai sarana promosi bagi mereka yang ingin berbisnis.

Mungkin ada yang tahu tentang merek Vapur, adalah merek kemasan air minum reusable berbentuk pouch warna-warni, yang karena bentuknya yang unik dan menarik telah menjadi tren di seluruh dunia kurang dari setengah tahun.

Sukses besar tersebut tidak semata – mata karena wujud pisiknya tetapi juga karena salah satu di antaranya berkat bantuan si dumay (dunia maya), baik itu promosi langsung maupun tidak langsung berupa review dari para netizen.

Anda pun dapat kembali melirik internet sebagai sarana promosi usaha yang lebih efisien. Dikutip dari Entrepreneur.com dan kabar24.com, Jules Pieri, pendiri situs promosi produk bernama The Grommet, memberikan lima tips jitu mengangkat pamor dan penjualan produk usaha Anda melalui internet.

1. Pastikan produk yang Anda jual adalah produk yang 'menyelesaikan masalah'
atau berguna dan tepat pada konteksnya. Sekalipun produk Anda berupa makanan, buktikan bahwa produk Anda berbeda dan menawarkan keunikan serta memiliki kualitas yang unggul.

2. Bagikan kisah Anda
dan produk yang Anda buat. Informasi ini akan membuat kesan personal dengan konsumen sehingga meningkatkan brand awereness.

3. Jangan lupa mencantukan 'made in Indonesia'
karena tren pasar saat ini semakin berpihak pada produk lokal.

4. Cantumkan harga yang tepat
Bagi negara-negara dengan nominal uang besar seperti Indonesia, menampilkan hanya digit-digit terdepan harga jual sebuah produk mampu mempengaruhi psikologis konsumen untuk melirik dan membeli.

5. Teruslah dekati konsumen
dengan membuat fanpage di Facebook atau membuat akun Twitter dan bersikap atraktif. (bn)

Artikel ini diambil dari http://ciputraentrepreneurship.com

Comments

Popular posts from this blog

Howard Schultz, Kisah Secangkir Kopi Yang Mendunia

Apa yang akan Anda lakukan jika ide Anda ditolak dan dilecehkan-bahkan dianggap gila-oleh 217 orang dari 242 yang diajak bicara? Menyerah? Atau malah makin bergairah? Jika pilihan terakhir ini yang Anda lakukan, barangkali suatu saat, sebuah impian membuat bisnis kelas dunia bisa jadi milik Anda. Yah, itulah kisah nyata yang dialami oleh Howard Schultz, orang yang dianggap paling berjasa dalam membesarkan kedai kopi Starbucks. "Secangkir kopi satu setengah dolar? Gila! Siapa yang mau? Ya ampun, apakah Anda kira ini akan berhasil? Orang-orang Amerika tidak akan pernah mengeluarkan satu setengah dolar untuk kopi," itulah sedikit dari sekian banyak cacian yang diterima Howard, saat menelurkan ide untuk mengubah konsep penjualan Starbucks. Dalam buku otobiografinya yang ditulis bersama dengan Dori Jones Yang- Pour Your Heart Into It; Bagaimana Starbucks Membangun Sebuah Perusahaan Secangkir Demi Secangkir-Howard menceritakan bagaimana ia merintis "cangkir demi cangkir"

Explainer Videos How to Make Your Own

Today we'll be covering everything there is to know about explainer videos, from types of explainer videos, to explainer video examples, to tips for making a stellar explainer video that will jumpstart conversion rates. Ready to see why explainer videos are a must-have for any startup business? Let's get started! What is an explainer video? Explainer videos are short online marketing videos used to explain your company’s product or service. Explainer videos are often placed on a landing page, your website’s home page, or a prominent product page. These types of videos have become extremely popular – some sites boast of conversion rates increasing by as much as 144% after including an explainer video on their website. There’s no arguing that online videos are fantastic assets for a business. The question is – how do you get your own explainer video? Today we’ll be looking at: The best explainer videos on the web and why they work Why explainer videos are good for business The di

Terobsesi Go International dengan Dawet Cah Mbanjar

Sukses mengembangkan usaha es dawet yang kini berjumlah lebih dari 220 gerobak dan beromzet Rp100 juta per bulan, pemilik gerai Dawet Cah Mbanjar, Hafiz Khairul Rijal terobsesi go international dengan bisnis minuman tradisional tersebut. Berwirausahanya sepertinya sudah menjadi takdir bagi Hafiz. Ketika menjadi mahasiswa Teknik Industri Universitas Sumatera Utara (USU), tahun 2002, Hafiz sudah merintis jadi wirausahawan. Pelbagai macam usaha ia lakoni, total ada 10 jenis, mulai dari laundry, katering, jualan ayam bakar, mie, kue lupis, hingga parfum dan handphone. Tapi, semuanya gagal. Hafiz pun menjajal berjualan dawet. Ia bercerita, ide berbisnis dawet muncul saat bertemu tukang dawet yang mangkal di daerah Sukarame, Medan. Saat itu, Hafiz sekedar iseng bertanya omzet penjualan. Karena tergiur oleh cerita si penjual, ia segera mendatangi juragan dawet agar bisa bergabung. Pembuat es dawet setuju untuk memasok bahan baku dan menyewakan gerobak kepada Hafiz. Meski rugi di bulan pertama